2/12/2015

Saya Mengerti, Saya Yang Salah

Hidup yang katanya penuh liku-liku, sama aja sih kayak life is never flat. Sempet bingung cari siapa, dimana, kapan, bagaimana yaaa intinya 5W 1H, iya kaan? Pfft, kadang ngeluh itu gak sadar yaaa. Sampai bingung sama keluhan yang dikeluhin itu apa. Mungkin, kebanyakan nanya sama pasien tentang keluhan utama pertama datang kali yaa.
Mungkin, hidup ini memang penuh kemungkinan tapi lebih banyak juga kepastiannya. Yaaa itu urusannya langsung aja horizontal sama Alloh. Mengerti belum tentu memahami, belum tentu juga melakukan. Kan justru itu yang sulit, berat rasanya menyeimbangkan pikiran, hati, omongan dan tindakan. Yaaa itulah hidup.
Dari tadi, kayaknya hidup terus yang diperbincangkan. Padahal itu hanyalah kemungkinan. Implikasinya sama aja kayak nunggu. Nunggu kamu? Bukaaaaan, nunggu kematian? Loh ngapain ditunggu? Lebih tepatnya dipersiapkan, minimal bekal hidup untuk mati. Jadi kalo mati yang sudah pasti aja harus dipersiapkan, kenapa kalau kamu yang belum pasti mesti aku persiapkan dengan sabar. Yaaa kenapa yaaa?
Kadang sempit sih kalau mau bicarain jodoh, yang katanya ditangan Alloh dan diusahakan oleh manusianya. Katanya memang benar terkadang. Tapi usahanya ituloh yang agak sulit, sulit karena kamu gak usaha. Iyakan? Hmmm.
Nahh sepanjang ini bingung kan mau intinya apa? Iyaaa bingung karena sekuler terhadap perbandingan keadaan yang sesungguhnya memang pasti. Hidup atau mati itu pasti bahkan sudah ada ketetapannya. Lalu, apa yang jadi permasalahan? Tinggal hidup tidak jauh dari Alloh untuk mati. Karena itu yang pasti!
Ngapain sih harus ngeluh? Ada gunanya yaaaa? Bukannya sombong karena udah jarang ngeluh lagi, yaaa walaupun belum istiqomah sih jalanin semuanya. Tapi InsyaAlloh, La Tahzan Allohumma Ana.
Rasanya sayang banget kalau hidup Cuma cari yang gak pasti, bahkan nunggu yang gak pasti. Ternyata, hidup juga punya standar operasional prosedur yaaaa. Yaudah, buka lagi proker hidupnya, buka lagi Alqurannya baca maknanya, buka lagi Almatsuratnya ambil hikmahnya, denger lagi ayatnya sampai kamu menemui kepastian. Itu HIDUP! SEMANGAT ZAINAB!!!!!

Jadi ngerti kan siapa yang salah? Intinya introfeksi diri dan evaluasi diri lebih baik dari pada menyalahkan orang lain apalagi lingkungan yang gak pernah tau dan ngasih jawaban tentang kepastian hidup ini. Gitu!

No comments:

Post a Comment