5/06/2016

(Masih) Puisimu

Terukir tak begitu rapi.
Terpikir menolak bertepi.

Kalau saja, mimpi bersyarat tapi.
Bayangmu tak segan mengikuti.

Kau pun harus mengerti
Modernisasi mengubah ilusi.
Kata pasti berubah puisi.
Kata nyata berubah misteri.

Aku ingin hilang.
Merasuk pada jiwa yg tenang.
Menemukanmu terhempas terjang.
Merintih seakan tidak ada orang.

Keras, bagai suara meriam.
Dingin, bagai es menyerupai batu.
Kamupun hanya diam.
Tak sadar diantaranya ada sesuatu.

Aku disini, menunggu diri
Menemukanmu bukan dalam mimpi.
Tapi apa yang kau cari.
Bukan lagi aku, namun sepi.

Hanya butuh waktu membatu.
Mencair, pecah tak berbentuk.
Nyatanya kau tidak pernah menyatu.
Berair diri sendiri mengutuk.

Menemukanmu, aku hendak ingin.
Menggapai namun tak sampai.
Kakiku terasa lebih dingin.
Diammu enggan memulai.

No comments:

Post a Comment