5/20/2016

Kegamangan

Mungkin dalam penyatuan waktu ada hal yang tidak bisa disatukan.  Semakin membuka diri tapi hati tertutup.
Apakah kebenaran itu tentang kuantitas?
Yang lebih banyak setuju menunjukan kebenaran.

Habiskan pikiran tentang kenikmatan bersyukur.
Pulihkan dari khilaf yang tidak pernah puas.
Rasanya terkaan itu tidak pernah sampai.
Untuk menggenggam saja tidak mampu.

Salahkan jika memang salah, tapi diri seperti tidak menerima apaapa. Diam bagai tak pantas.
Lirih menepi menunggu waktu menghampiri.

Diri ingin jadi dirinya, semakin menjadi semakin terusik perihnya. Menahan seakan semua tinggalah mimpi. Sampai diri ingin dibimbing, memiliki tapi bukan saatnya termiliki.

Diri ingin salah, dihempas bagai terkoyak pikirannya.
Dibuang bagai penganggapan yang tak berguna.
Biarkan diri mengoreksi ditambah pengoreksian.
Diri tidak ingin  sendiri. Itu saja.

No comments:

Post a Comment