Bagaimana
mengetahui ada jiwa yang menyendiri padahal tidak sendiri. Peduli pada sekitar
tapi pada diri sangat sukar. Mengapa harus tertukar dengan hal yang wajar? Akankah
dirinya merasa pintar dalam mengatasi kehidupan. Ketika jauh kenapa diri ingin
selalu dekat, tapi ketika dekat rasanya ingin jauh. Bukannya keinginan lebih
terasa saat tak ada dan kebutuhan lebih mengerti saat dimiliki. Tentang kehidupan,
bukan hanya perkataan namun penerapan. Begitu banyak derita yang hanya jadi
cerita karena diri tak hanya mampu namun pantas. Begitu banyak tangisan yang hanya
jadi lukisan karena diri tak menentu namun sesuai. Begitu banyak sedih tak
begitu pedih karena diri selalu melupakan dengan mengalihkan.
Siapa
yang lebih dewasa dalam hal kebijaksanaan jika selalu ditemukan faktor usia tak
menjamin pelaksanaan. Mengapa menanyakan hal yang tak perlu dipertanyakan, jika
sebatas opini hanya terlewatkan. Bukan tentang mereka, namun tentang diri melihat
apa yang sedang terjadi sehingga hati nurani yang mampu mengatasi.
Mengapa
mencari ketika diri sebenarnya sudah ditemukan. Mengapa pergi ketika diri
sebenarnya menetap lagi. Mengapa berdiri ketika diri sebenarnya tak kuasa. Mengapa
bertahan ketika diri sebenarnya sanggup melangkah perlahan.
Diri,
tak selalu menyendiri ketika sendiri. Tak selalu menyamakan ketika bersama. Biarkan
menyatu pada hal yang menentu, sebagaimana waktu yang membantu. Walau rasanya
tak mampu, walau rasanya tak sanggup. Itu hanya soal perasaan, memilihlah dalam
hal penerapan. Karena dengan diri kita menjadi diri sendiri, untuk siapa hal
itu dibatasi dan bagaimana cara mengatasi.
Kadang,
tak perlu tau untuk mempelajari namun perlu belajar untuk mengetahui. Jika semakin
membatin, mengapa harus diikutin. Sekarang, menemukan memang tak sesulit
kehilangan. Sebenarnya dicari, tapi untuk nanti. Apa yang dilakukan? Merasa hampa
sampai ingin berhenti. Merasa tak berguna lagi untuk saat ini. Lagi, soal rasa
hanya membuat putus asa. Merasa namun tak dirasa, karena diri tak kuasa.
Diri,
tak harus berdiri untuk terlihat. Tak harus menyendiri untuk mendapat.
Ternyata, bermanfaat mendatangkan syafaat. Tak perlu bersyarat untuk berguna
karena memang sudah seharusnya. Meski diri semakin yakin pada hal yang tak
mungkin, karena yang ditanam akan paham. Biarkan ini berjalan sesuai dengan
yang menuai.
No comments:
Post a Comment