Sakit,
memang begitu saja terjadi seakan tak pernah peduli. Dengan apa akan dijelaskan
lagi, bila saja tak sampai untuk mengungkapkan. Memang seperti ini, tak merasa
berarti karena selalu mengikuti kata hati yang katanya belum mati. Seakan lebih
sulit untuk mengatakan, ada rasa yang tak perlu terasa olehmu. Bukan cukup
hanya aku, tapi karena kita tak baik dirasa bersama. Tak merasa cukup jika
memang aku sendiri, merasakan seperti sakit itu menemani dalam ruang yang tak
pernah berisi. Apabila hanya sekedar menangisi aku sampai, namun aku tak
sanggup untuk merasakan lebih dalam. Tak begitu adanya, karena jika terlalu
banyak bertanya ada rasa yang belum habis didalamnya.
Karena
yang ketika itu terjadi, bahagiamu tak akan pernah sanggup menjatuhkan ku
apalagi membuat aku sakit. Perasaan ini sendiri yang berakibat semakin dekat
dengan sakit yang melekat. Mereka jauh mengeluh merasakan ada perlukaan yang
tak ada habisnya jika harus dengamu. Bukannya aku tak membiarkan terus terlukis
jika sebenarnya ini tanpamu. Karena dengan ini, kita bertemu bukan untuk
mengucap hilang dalam penyesalan perkenalan namun terucap arti jika lebih
berarti untuk tak menjalani hari ini atau nanti.
Aku
pikir ada saatnya, jika memilih bertahan pada hal yang hanya jadi bahan cerita
yang fatal. Akan ada kebosanan yang datang berkenaan dengan sikapmu yang
sekarang. Sampai kapan aku dapat menjelaskan dengan lapang, ada hati yang sedang tak merasa sakit
namun jelas dirasa oleh kebanyakan cerita dari opininya hati.
Akan
dibiarkan pada pilihan, yang tak terdapat diri didalamnya karena keberhakan
memilih sebanding dengan keberhakan untuk pulih. Banyak yang bilang, memilih
adalah keistemewaannya. Tanpa sadar tak ada pilihan adalah satu jalan yang
hanya ingin dimiliki.
Soal
rasa tak kuasa, dihadapkan pada seluruh angan yang tak menjamin kenyataan. Tentang
hidup yang tidak jauh dengan harapan. Sult seakan tak berdaya, merasa sakit
tapi tak begitu terasa. Mungkin akan segera tinggal, pada hati yang sebentar
lagi terpenggal, oleh mu. Denganmu, rasa ini tak ingin mati bersamanya,
karenanya akan terbiarkan mencari arti pada orang yang akan lebih berarti.
Apalagi?
Soal rasa yang tersisa, akan ku biarkan pergi bersama diri yang tak ingin lagi.
Karena sudah menyisakan banyak luka hingga tak pantas menolehkan muka, masa
lalu hanya akan berlalu. Karena teryakini dalam diri ada mampu yang terbantu
dengan waktu~
No comments:
Post a Comment