Entah
apa yang mengusik banyak fikiranku tapi semua kembali pada fikirku untuk
mengisi seluruh bagian otakku dengan namamu. Aku tak seperti kebanyakan orang.
Aku hanya ingin memiliki beberapa alasan untuk menemani proses menuju keindahan sejati
bagi kesuksesanku. Kita memang tak pernah memilih untuk dilepaskan dari
genggaman erat seorang yang begitu berarti yang menjadi kelengkapan proses ini.
Tapi apalah daya tak sampai mengelak takdir Alloh. Aku selalu memastikan hikmah
ini terlalu kuat untuk kita abaikan. Hikmah ini menjadi ketegasan menuju
kesempurnaan.
Kamu,
menjadi alasan untuk mengharuskan aku pulang lebih awal ketika jauh. Kamu,
menjadi alasan untuk mencurahkan segala keluhku saat aku terluka. Kamu, menjadi
alasan untuk tetap diam menyiapkan telinga yang baik atas harimu. Kamu, menjadi
alasan untuk memandang kedewasaan lebih dekat pada diri ini. Kamu, menjadi
alasan bersikap sesuai tanpa terkecuali. Dan kamu, menjadi alasan pertama untuk
membanggakan sosokmu dihadapan mereka.
Kita
memang tak pernah sama dalam mengupayakan proses ini. Dalam tugas proses ini
serta dalam apapun demi proses ini. Tapi aku selalu memastikan kita memiliki
visi yang tepat sama dalam proses ini saat keindahan itu benar nyata adanya
dengan ikhtiar dan doa.
Kesendirian
membuat semuanya yakin akan kehadiran nyata dirimu dalam proses ini. Mungkin
akan kusimpan namamu tepat tidak jauh dari Yang Maha Menciptakanmu. Lebih dekat
melekat pada jiwa ini. Perlahan semakin terang menyongsong masa depan yang akan
aku persembahkan untukmu.
Ini
sudah melebihi kecukupanku. Bersyukur adalah tuntutan kuat dalam proses ini.
Jauh dari apapun itu aku tak pernah lelah untuk tersenyum saat kecukupan itu
perlahan memelukku ketika semua tidak sesuai dengan harapku. Keyakinan yang tak
pernah goyah untuk dihancurkan bahwa memilikimu dapat menyadarkanku tentang
cinta yang jauh dari kesemuan.
Biarkan
aku menyibukkan untuk mengevaluasi diri tanpa terkecuali agar tepat pada
waktunya kita tertawa lega menghadapi kesempurnaan atas proses ini. Mungkin
akan kujadikan semuanya terkemas rapi sesuai visi dengan menjalankan misi atas
hati yang ikhlas tanpa penundaan.
Aku
tidak pernah peduli segala kesalahan dalam proses ini. Tapi aku terlalu
sensitif dalam mengambil hikmah didalamnya. Aku percaya keadilan akan sampai
pada setiap perpaduan nyatanya hikmah dan harapan. Harapan yang sesuai untuk
beraksi pada waktu yang tepat tanpa melihat siapapun itu.
Berfikir
secara logika berperasaan sangat diperlukan dalam proses ini. Menjaga diri dari
kekhilafan hati serta kefuturan otak dalam langkah. Kita hanya perlu waktu
merangkai mimpi menjadi kenyataan yang tak pernah terfikir sebelumnya.
Mamah,
tetaplah disini dalam bayangan setiap langkah. Ijinkanku mengenggam erat tangan
sucimu untuk berjalan disampingku membawa sebanyak ilmu untuk visi yang telah
kita tentukan akhirnya ~
No comments:
Post a Comment