11/17/2016

Makhluk pilihan

Kalau saya jadi kamu, saya akan bertahan pada pilihan. Sekalipun itu menyakitkan, tapi awalnya saja. Ketika kita berusaha meyakinkan diri, kita tidak tau sejatinya rasa sakit. Seakan angin berlalu, berhembus saja.

Saya. Sekarang saya lebih sering memakai kata ini. Rasanya sudah ada penjelmaan diri pada kata itu. Diri telah masuk padanya. Karena sebagian besar cerita tentang saya, bukan kamu, dia dan lainnya. Saya rasa, saya akan selalu berhak menjadi satu orang yang utuh. Memiliki dirinya sendiri, sendiri saja.

Kamu. Bahkan siapa itu tentang kamu. Saya tidak berhak menjadikan kamu seutuhnya. Karena kamu milikmu sendiri. Pernahkah terpikir? Kamu akan sendiri? Terus? Bahkan kamu akan merasa sendiri ketika dengan orang lain selain saya. Benarkah? Tapi saya berhak berprasangka tentangmu, kalaupun Tuhan lebih berhak menjalankan rencanaNya.

Kamu dan saya belum menjadi kita. Dalam paragraf ini, saya tak menyebutnya menjadi kita.  Saya berjanji, ketika penyatuan itu menjadi kesatuan yang utuh menurut Tuhan. Saya berharap pada kesempatan lain tidak ada lagi saya dan kamu. Tapi, Kita~

Berlari lah karena saya tak berkenan mengejarmu, jangankan menyaingimu berjalan saja saya tak ingin. Saya sedang berhenti, berfikir bagaimana diri membiarkanmu pergi, seolah saya percaya akan ada orang setelah kamu yang sedang berlari mengejar saya. Saya terhenti karena sejenak terlintas, akankah pengejaran saya menjadikan kamu tetap kamu.

Tersenyumlah, pilihanmu adalah keyakinanmu. Hingga kini kamu berhenti pada orang pilihan yang sejatinya memilihmu. Saya bukan pilihan, saya terhenti karena saya pun pilihan. Lebih dari itu, manusia adalah makhluk pilihan. Dan sebagaimana pilihanmu itu meyakinkanmu.

Sekarang, saya tau rasanya. Saya berkewajiban menunggu, berjalan lambat dengan perasaan yang mulai terlepas dari masa lalu. Saya ingin, menemukanmu dalam perasaan yang berbeda. Dalam kondisi sebaiknya hati. Walaupun saya perlu kekuatan, saya perlu tenaga. Tapi, percayalah, Tuhan akan menunjukan siapa yang semakin kuat setelah ini selesai.

No comments:

Post a Comment